Seorang narapidana merasa ketakutan dan tertekan. Tembok-tembok batu di selnya seperti menyerap habis semua kehangatan; jeruji-jeruji besi bagai mencemooh segala belas kasih; suara gelegar baja yang beradu ketika gerbang ditutup, mengunci harapan jauh-jauh. Hatinya terpuruk sedalam hukumannya yang sedemikian lama. Di tembok di atas kepala tempat tidur lipatnya, dia melihat sebuah kalimat yang tergores di sana: INIPUN AKAN BERLALU.
Kalimat itu memecut semangatnya. Tak peduli betapa beratnya, dia akan menatap tulisan itu dan mengingatnya "Inipun Akan Berlalu", Pada hari dia dibebaskan, dia mengetahui kebenaran dari kata² itu. Waktunya telah terpenuhi; penjarapun telah berlalu.
Ketika dia menjalani kembali kehidupan normalnya, dia sering merenungi pesan itu, menulisnya di secarik kertas untuk ditaruh di samping tempat tidurnya, di mobil, dan ditempat kerja. Bahkan saat dia mengalami hal² yang buruk, dia tak akan menjadi depresi. Dengan mudah dia akan mengingat "inipun akan berlalu", dan terus berjuang. lalu ketika saat-saat yang menyenangkan tiba, dia pun menikmatinya, tanpa terlalu sembrono. Sekali lagi dia akan mengingat "inipun akan berlalu".
Pada saat hari-hari terakhirnya, diatas ranjang kematian, dia membisikkan kepada orang² yang dicintainya, "inipun akan berlalu" dan dengan enteng dia meninggalkan dunia ini. Kata²nya adalah pemberian cinta terakhir bagi keluarga dan teman-temannya. Mereka belajar darinya bahwa "kesedihanpun akan berlalu"
Apapun yg terjadi tetap optimis ya teman², jangan mudah putus asa & pesimis!!!.... :D